Senin, 02 Juli 2018

ASIAN GAMES 2018

ASIAN GAMES 2018



Jadi sebenernya Asian Games 2018 baru bakal diadain tanggal 18 Agustus nanti, tapi gw mau kasih pendapat gw tentang Asian Games dan cabang olahraga apa yang gw tunggu-tunggu (hahaha). Asian Games sendiri akan menghadirkan 40 cabang olahraga tahun ini dan cuma diadain 4 tahun sekali. Sebelumnya pekan olahraga internasional ini diadain di Incheon, Korea Selatan. Untuk Asian Games ke-18 ini bakal diadakan di Jakarta, Palembang, dan beberapa kota lainnya. Yah kalian juga pasti udah tau (hahahaha.).

Selain Indonesia, negara yang akan tampil adalah Afganistan, Bangladesh, Bhutan, Bahrain, Brunei Darussalam, Kamboja, China, Hong Kong, India, Iran, Irak, Jordan, Jepang, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Korea, Arab Saudi, Laos, Lebanon, Macau, Malaysia, Maldives, Mongolia, Myanmar, Nepal, Oman, Pakistan, Filipina, Palestina, Korea Utara, Qatar, Singapura, Sri Lanka, Syiria, Thailand, Tajikistan, Turkmenistan, Timor Leste, Taipe, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Vietnam, Yemen, dan Kuwait.



40 cabang olahraga yang dilombakan adalah:

1. Akuatik
2. Anggar
3. Angkat Besi
4. Atletik
5. Balap Sepeda
6. Basket
7. Berduka
8.Berlayar
9. Baseball dan Softball
10. Bola tangan
11. Bola voli
12.Bowling
13. Bridge
14. Bulu Tangkis
15. Dayung
16. Golf
17. Gulat
18. Hoki
19. Jet ski
20. Judo
21. Kabaddi
22. Kano/Kayak
23. Karate
24. Martial Arts
25. Menembak
26. Modern pentathlon
27. Panahan
28. Panjat tebing
29. Paragliding
30. Roller sport
31. Rugby-7
32. Senam
33. Sepak bola
34. Sepak takraw
35. Squash
36. Taekwondo
37. Tenis
38. Tenis meja
39. Tinju
40. Triathlon




Dari banyaknya cabang olahraga, yang paling gw tunggu adalah bulu tangkis. Dan jagoan gw untuk Asian Games ini adalah Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad di ganda campuran. Ga perlu dipertanyakan lagi kehabatan mereka seperti apa. Banyak banget prestasi yang udah mereka ukir sejauh ini. Bahkan di bulan Mei tahun ini, mereka berhasil menyandang predikat ganda campuran nomor satu di dunia oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) (keren banget!). Partner bulu tangkis yang udah 8 tahun bersama ini sempat kalah di Asian Games sebelumnya dari pasangan asal Cina. Jadi semoga mereka bisa “balas dendam” sama kekalahan mereka di tahun ini.
By the way, gw bakal bagi posting tentang Asian Games jadi beberapa post karena banyak yang bisa dibahas dari acara ini (hehehe.) So stay tune terus di blog gw ini. Thank you!


Jumat, 23 Oktober 2015

DATA 8355 di SDN MERUYA UTARA 11 PT.

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SDN Meruya Utara 11 PT.
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
 Teach For Indonesia (TFI)




Kelas: LE24
Dosen: Bu Siti Nadroh (D5684)
Waktu: Senin, 19-Oktober-2015
Pukul: 15.30-18.00
Lokasi: SDN Meruya Utara 11 PT. Jl. Meruya Utara RT.004/04, Kembangan
PIC: Ibu Hj. Rosnani, S.Pd, M.M

Tim yang hadir:
Ketua: Rudy Tan (1701372293)

Anggota:
1. Anindya Subianto (1701364253)
2. Anton Leonardi (1701294341) 
3. Glorius Andrew F.D (1701337441) 
4. Kevin Triputra Uttomo (1701316235)
5. Monica Gusti (1701321922)
6. Muhamad Azka Nurfauzi (1701353880)
7. Muhammad Syarif H. (1701344711)

Tim yang tidak hadir: -

(Dari kiri atas: Glorius Andrew; Anindya Subianto; Anton Leonardi; Muhammad Syarif; Kevin Triputra; Muhamad Azka; Monica Gusti; Rudy Tan)

Pada semester 5 ini, kami memperoleh mata kuliah CB: Professional Development, dalam mata kuliah Character Development yang terakhir ini kami memperoleh banyak teori yang khusus berkaitan dengan dunia profesional yang nantinya dapat kami terapkan saat kami terjun langsung ke sebuah perusahaan untuk bekerja serta ikut berkontribusi di dalam organisasi tersebut.

Berkaitan dengan Pendataan dan Validasi realisasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan data 8355, terdapat beberapa materi dari CB: Professional Development yang dapat kami aplikasikan sepanjang melakukan  community service ini, di antaranya:
1.  Pedoman dalam melakukan pengambilan keputusan ETIS, dengan metode PEACE:
  • Problem = Kami dituntut untuk dapat mengetahui problem atau hambatan-hambatan yang kemungkinan besar dapat terjadi ketika kami melakukan pendataan dan validasi data KJP dan 8355. 
  • Emotion = Masing-masing anggota kelompok juga dituntut untuk mengendalikan emosi , meskipun lelah namun kita dituntut untuk tetap bersikap profesional dan menahan ego masing-masing. Baik di depan pihak sekolah maupun teman kelompok kami agar tidak terjadi kesalah-pahaman.
  • Analysis = Berikutnya kami melakukan analisis yang mendalam dalam menghadapi suatu masalah, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan suatu masalah dapat terjadi, dan alternatif pemecahan masalah yang dapat kita ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  • Contemplation = Setelah itu kami melakukan proses contemplation di mana pada tahap ini kami mencoba untuk mengevaluasi resiko-resiko apa saja yang akan timbul dari tindakan yang kami ambil.
  • Equilibrium = Pada tahap ini kami diharuskan untuk mengambil salah satu keputusan dari beberapa alternatif yang telah kami buat sebelumnya. Tentunya tindakan tersebut diambil dengan memperhitungkan segala kemungkinan resiko yang akan terjadi. Dan kami juga memikirkan alternatif yang kira-kira sesuai untuk mengatasi kemungkinan timbulnya kembali masalah dari keputusan yang telah kami ambil.
2. Profesionalisme
    Menurut Koehn, terdapat 5 ciri yang harus dipenuhi oleh para professional:
  • Professional adalah orang memperoleh ijin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
  • Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara yang menyebar luaskan standar atau cita-cita yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar tersebut.
  • Memiliki pengetahuan atau kecakapan "esoteric" yang tidak dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat yang lain.
  • Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan tersebut tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.
  • Secara publik di muka umum mengucapkan janji untuk memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab khusus dan tugas khusus.

Pada bagian ini kami akan menjabarkan persiapan yang dilakukan dalam melakukan kegiatan sehingga dapat terlaksanakan. Persiapan yang kami lakukan cukuplah panjang. Mulai dari proses mengikuti briefing yang diadakan oleh pihak TFI sehubungan dengan kegiatan validasi data KJP. Lalu proses pendaftaran nama kelompok serta sekolah yang ingin kami tuju. Pada bagian pendaftaran sekolah inilah yang tergolong cukup rumit dan memakan waktu lama, karena kami harus berlomba-lomba dengan mahasasiwa Binus lainnya baik dari Kampus Kemanggisan maupun Alam Sutera untuk mendapatkan sekoah yang kami inginkan. Sekurang-kurangnya kami melakukan pendaftaran sekolah hingga 3 kali, sampai sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI.

Kemudian setelah sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI. Kami langsung menuju kantor TFI di Kampus Alam Sutera yang berlokasi di lantai basement. Kami meminta surat ijin jalan langsung dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, meminta instrumen pertanyaan KJP sekolah dan siswa, meminta data penerima KJP dan 8355 dari dinas, dan mencetak seluruh berkas-berkas pendukung (e.g form validasi pendidikan, form validasi 8355, dan form evaluasi) yang diperlukan dalam melaksanakan validasi data KJP dan 8355. Setelah seluruh berkas yang diperlukan telah siap, kami mulai menyusun waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Berhubung kelompok kami terdiri dari 2 jurusan yang berbeda, yaitu Manajemen dan IBM maka sulit bagi kami untuk menemukan waktu yang cocok karena perbedaan jadwal kuliah di antara kami.

Pada hari yang telah kami tentukan sebelumnya, kami memulai kegiatan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan 8355 yang kedua. Tujuan sekolah kami berikutnya yaitu SDN Meruya Utara 11 Petang. Seperti biasa kami berangkat dari kampus pada pukul 14.00. Pada kegiatan kali ini kami berangkat cukup siang dikarenakan sekolah yang akan kami kunjungi adalah sekolah Petang, di mana kegiatan belajar dan mengajar dimulai dari pukul 12.00 hingga 17.00. Kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum bernagkat ke SDN Meruya Utara 11 PT. Seusai makan siang kami pun melanjutkan perjalanan kami. Berbekal dengan bantuan google maps akhirnya kami pun dapat menemukan lokasi SDN Meruya Utara 11 PT. yang ternyata jaraknya cukup dekat dengan SMP Negeri 206 yang kami kunjungi minggu lalu.

Kesan yang pertama kali muncul ketika kami mengunjungi sekolah dasar tersebut, cukup miris. Dikarenakan fasilitas sekolah yang sebenarnya kurang layak untuk proses belajar-mengajar. Tetapi perasaan tersebut mendadak hilang ketika kami mendapat sambutan dari anak-anak yang sedang mengikuti pelajaran olahraga. Mereka bertanya kepada kami "Kakak ingin bertemu dengan siapa?" Lalu kami menjawab "Kakak ingin bertemu dengan Kepala Sekolah, ruangannya di mana ya?" Dengan sigap mereka pun menunjukan kami lokasi ruang Kepala Sekolah yang terletak di ujung lorong sekolah tersebut. Lalu kami pun bertemu dengan Ibu Hj. Rosnani, S.Pd, M.M selaku Kepala Sekolah di SDN Meruya Utara 11 PT.



Segeralah kami pun menyampaikan maksud kedatangan kami untuk melakukan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta PIntar (KJP) dan 8355 di sekolah tersebut. Kami pun meminta tolong pada pihak sekolah untuk mengumpulkan sebanyak 30 siswa-siswi secara acak ke dalam ruang kelas. Kebetulan pada waktu itu siswa-siswi sedang melakukan upacara benera sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing. Kemudian kami pun dibimbing untuk melakukan sesi wawancara di dalam kelas oleh salah satu wali kelas sekolah tersebut. Anak-anak yang terdiri dari berbagai tingkatan kelas telah berkumpul dan terlihat cukup antusias dalam menjawab setiap pertanyaan yang akan kami berikan. Meskipun ada beberapa dari mereka yang tampak bingung dengan pertanyaan yang kami ajukan, namun mereka tetap semangat hingga akhir sesi wawancara. Seusai sesi wawancara siswa-siswi tersebut lalu berhamburan pulang karna jam telah menunjukkan jam 5 sore yang berarti mereka diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Terlihat beberapa siswa-siswi dijemput oleh kedua orang tua mereka. Tak lupa kami juga melakukan sesi foto dengan siswa-siswi tersebut sebagai bahan dokumentasi.


Kami sangat menghargai semangat anak-anak SDN Meruya Utara 11 PT. Meskipun mereka belajar dengan segala keterbatasan, tetapi semangat mereka setara bahkan melebihi anak-anak yang mempunyai sekolah dengan fasilitas yang lebih layak. Tentu saja ini menjadi pelajaran berharga bagi kami semua untuk menjadi bahan merefleksikan kehidupan kami selama ini yang bercukupan tetapi seringkali kami masih mengeluh dan tidak mensyukuri segala sesuatu yang kami miliki. Setelah kami selesai melakukan sesi wawancarai kami pun kembali ke ruang kepala sekolah dengan mengambil kembali berkas-berkas yang kami perlukan dari pihak SDN Meruya Utara 11 PT. tak lupa kami berfoto bersama dengan Ibu Hj. Rosnani. Lalu kami pun berpamitan dan meninggalkan sekolah tersebut dengan ditemani rintik hujan.
-------------------------------------------------------------------------------------------

Metode yang kami gunakan dengan mengumpulkan 30 siswa-siswi SDN Meruya Utara 11 PT penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) ke dalam ruang kelas, di mana kami akan melakukan sesi wawancara secara individual dengan siswa-siswi tersebut. Metode yang kami gunakan sudah cukup efekti karena kami dapat melakukan interaksi secara langsung dengan siswa-siswi tersebut. Sehingga sesi wawancara pun dapat berjalan dengan lancar, tanpa adanya pembatas di antara kami dan siswa-siswi yang masih tergolong berusia belia. Serta kami dapat mengenal lebih jauh dari siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tersebut.




------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengukuran kinerja berdasarkan hasil survey dari narasumber:
1. Survey Eksternal
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SDN Meruya Utara 11 PT. dari pihak sekolah, dapat kita simpulkan bahwa kegiatan yang kita laksanakan adalah BAIK.
Komentar sekolah: Semua petugas yang tergabung dalam tim bekerja dengan cekatan dan baik.

2. Survey Internal
Seluruh anggota kelompok dapat bekerja dengan sangat baik. Datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dapat mengambil inisiatif di waktu mendesak, dan dapat berkomunikasi dengan gaya bahasa yang baik dan santun dengan warga di lingkungan SDN Meruya Utara 11 PT. dan anggota kelompok lainnya.



--------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Penutup

Hasil kegiatan:
a. Hasil monitoring dan evaluasi dari data 8355 telah diinput melalui google docs.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pendataan dan validasi data penerima Kartu Jakarta Pintar di SDN Meruya Utara 11 PT, kami menemukan terdapat beberapa perbedaan dari data yang dimiliki oleh pihak dinas dengan data yang diberikan oleh sekolah. Data penerima KJP yang diberikan oleh pihak sekolah sebanyak 92 siswa, sedangkan data dari pihak dinas sebanyak 118 siswa. Sebanyak 30 data instrumen KJP siswa dari siswa-siswi yang telah kami wawancarai telah kami input seluruhnya melalui google docs yang telah disiapkan oleh pihak TFI. Khusus untuk validasi data 8355, terdapat perbedaan data yang signifikan antara data dari dinas dengan data dari pihak sekolah. Sebanyak 64 murid belum terdaftar di sistem milik dinas sehingga kami perlu menginput seluruh siswa-siswi tersebut ke dalam google docs. Kemudian dari kegiatan ini kami semakin mengetahui rencana kerja dari pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait mendukung tingkat pendidikan bagi siswa-siswi yang tidak mampu. Namun kenyataan yang kami temukan secara langsung di lapangan masih terdapat beberapa siswa-siswi yang sebenarnya tergolong tidak mampu namun tidak memperoleh fasilitas KJP dari pemerintah. Lalu, fasilitas KJP yang masih salah sasaran serta proses penerbitan kartu KJP yang tergolong dipersulit, lama, dan kurangnya sosialisasi sehingga banyak dari orang tua murid yang masih belum paham betul mekanisme penggunaan dari KJP itu sendiri.

Next to-do: Tidak ada, karena kegiatan ini bersifat sidak tanpa adanya pemberitahuan dari pihak sekolah terlebih dahulu.
Informasi jumlah peserta: 30 siswa dan siswi SDN Meruya Utara 11 PT.





                                                          TERIMA KASIH


Rabu, 21 Oktober 2015

KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) di SDN MERUYA UTARA 11 PT.

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Meruya Utara 11 PT.
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
 Teach For Indonesia (TFI)




Kelas: LE24
Dosen: Bu Siti Nadroh (D5684)
Waktu: Senin, 19-Oktober-2015
Pukul: 15.30-18.00
Lokasi: SDN Meruya Utara 11 PT. Jl. Meruya Utara RT.004/04, Kembangan
PIC: Hj. Rosnani,S.Pd, M.M

Tim yang hadir:
Ketua: Rudy Tan (1701372293)

Anggota:
1. Anindya Subianto (1701364253)
2. Anton Leonardi (1701294341) 
3. Glorius Andrew F.D (1701337441) 
4. Kevin Triputra Uttomo (1701316235)
5. Monica Gusti (1701321922)
6. Muhamad Azka Nurfauzi (1701353880)
7. Muhammad Syarif H. (1701344711)

Tim yang tidak hadir: -

(Dari kiri atas: Glorius Andrew; Anindya Subianto; Anton Leonardi; Muhammad Syarif; Kevin Triputra; Muhamad Azka; Monica Gusti; Rudy Tan)

Pada semester 5 ini, kami memperoleh mata kuliah CB: Professional Development, dalam mata kuliah Character Development yang terakhir ini kami memperoleh banyak teori yang khusus berkaitan dengan dunia profesional yang nantinya dapat kami terapkan saat kami terjun langsung ke sebuah perusahaan untuk bekerja serta ikut berkontribusi di dalam organisasi tersebut.

Berkaitan dengan Pendataan dan Validasi realisasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan data 8355, terdapat beberapa materi dari CB: Professional Development yang dapat kami aplikasikan sepanjang melakukan  community service ini, di antaranya:
1.  Pedoman dalam melakukan pengambilan keputusan ETIS, dengan metode PEACE:
  • Problem = Kami dituntut untuk dapat mengetahui problem atau hambatan-hambatan yang kemungkinan besar dapat terjadi ketika kami melakukan pendataan dan validasi data KJP dan 8355. 
  • Emotion = Masing-masing anggota kelompok juga dituntut untuk mengendalikan emosi , meskipun lelah namun kita dituntut untuk tetap bersikap profesional dan menahan ego masing-masing. Baik di depan pihak sekolah maupun teman kelompok kami agar tidak terjadi kesalah-pahaman.
  • Analysis = Berikutnya kami melakukan analisis yang mendalam dalam menghadapi suatu masalah, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan suatu masalah dapat terjadi, dan alternatif pemecahan masalah yang dapat kita ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  • Contemplation = Setelah itu kami melakukan proses contemplation di mana pada tahap ini kami mencoba untuk mengevaluasi resiko-resiko apa saja yang akan timbul dari tindakan yang kami ambil.
  • Equilibrium = Pada tahap ini kami diharuskan untuk mengambil salah satu keputusan dari beberapa alternatif yang telah kami buat sebelumnya. Tentunya tindakan tersebut diambil dengan memperhitungkan segala kemungkinan resiko yang akan terjadi. Dan kami juga memikirkan alternatif yang kira-kira sesuai untuk mengatasi kemungkinan timbulnya kembali masalah dari keputusan yang telah kami ambil.
2. Profesionalisme
    Menurut Koehn, terdapat 5 ciri yang harus dipenuhi oleh para professional:
  • Professional adalah orang memperoleh ijin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
  • Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara yang menyebar luaskan standar atau cita-cita yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar tersebut.
  • Memiliki pengetahuan atau kecakapan "esoteric" yang tidak dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat yang lain.
  • Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan tersebut tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.
  • Secara publik di muka umum mengucapkan janji untuk memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab khusus dan tugas khusus.

Pada bagian ini kami akan menjabarkan persiapan yang dilakukan dalam melakukan kegiatan sehingga dapat terlaksanakan. Persiapan yang kami lakukan cukuplah panjang. Mulai dari proses mengikuti briefing yang diadakan oleh pihak TFI sehubungan dengan kegiatan validasi data KJP. Lalu proses pendaftaran nama kelompok serta sekolah yang ingin kami tuju. Pada bagian pendaftaran sekolah inilah yang tergolong cukup rumit dan memakan waktu lama, karena kami harus berlomba-lomba dengan mahasasiwa Binus lainnya baik dari Kampus Kemanggisan maupun Alam Sutera untuk mendapatkan sekoah yang kami inginkan. Sekurang-kurangnya kami melakukan pendaftaran sekolah hingga 3 kali, sampai sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI.

Kemudian setelah sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI. Kami langsung menuju kantor TFI di Kampus Alam Sutera yang berlokasi di lantai basement. Kami meminta surat ijin jalan langsung dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, meminta instrumen pertanyaan KJP sekolah dan siswa, meminta data penerima KJP dan 8355 dari dinas, dan mencetak seluruh berkas-berkas pendukung (e.g form validasi pendidikan, form validasi 8355, dan form evaluasi) yang diperlukan dalam melaksanakan validasi data KJP dan 8355. Setelah seluruh berkas yang diperlukan telah siap, kami mulai menyusun waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Berhubung kelompok kami terdiri dari 2 jurusan yang berbeda, yaitu Manajemen dan IBM maka sulit bagi kami untuk menemukan waktu yang cocok karena perbedaan jadwal kuliah di antara kami.

Pada hari yang telah kami tentukan sebelumnya, kami memulai kegiatan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan 8355 yang kedua. Tujuan sekolah kami berikutnya yaitu SDN Meruya Utara 11 Petang. Seperti biasa kami berangkat dari kampus pada pukul 14.00. Pada kegiatan kali ini kami berangkat cukup siang dikarenakan sekolah yang akan kami kunjungi adalah sekolah Petang, di mana kegiatan belajar dan mengajar dimulai dari pukul 12.00 hingga 17.00. Kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum bernagkat ke SDN Meruya Utara 11 PT. Seusai makan siang kami pun melanjutkan perjalanan kami. Berbekal dengan bantuan google maps akhirnya kami pun dapat menemukan lokasi SDN Meruya Utara 11 PT. yang ternyata jaraknya cukup dekat dengan SMP Negeri 206 yang kami kunjungi minggu lalu.

Kesan yang pertama kali muncul ketika kami mengunjungi sekolah dasar tersebut, cukup miris. Dikarenakan fasilitas sekolah yang sebenarnya kurang layak untuk proses belajar-mengajar. Tetapi perasaan tersebut mendadak hilang ketika kami mendapat sambutan dari anak-anak yang sedang mengikuti pelajaran olahraga. Mereka bertanya kepada kami "Kakak ingin bertemu dengan siapa?" Lalu kami menjawab "Kakak ingin bertemu dengan Kepala Sekolah, ruangannya di mana ya?" Dengan sigap mereka pun menunjukan kami lokasi ruang Kepala Sekolah yang terletak di ujung lorong sekolah tersebut. Lalu kami pun bertemu dengan Ibu Hj. Rosnani, S.Pd, M.M selaku Kepala Sekolah di SDN Meruya Utara 11 PT.

Segeralah kami pun menyampaikan maksud kedatangan kami untuk melakukan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta PIntar (KJP) dan 8355 di sekolah tersebut. Kami pun meminta tolong pada pihak sekolah untuk mengumpulkan sebanyak 30 siswa-siswi secara acak ke dalam ruang kelas. Kebetulan pada waktu itu siswa-siswi sedang melakukan upacara benera sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing. Kemudian kami pun dibimbing untuk melakukan sesi wawancara di dalam kelas oleh salah satu wali kelas sekolah tersebut. Anak-anak yang terdiri dari berbagai tingkatan kelas telah berkumpul dan terlihat cukup antusias dalam menjawab setiap pertanyaan yang akan kami berikan. Meskipun ada beberapa dari mereka yang tampak bingung dengan pertanyaan yang kami ajukan, namun mereka tetap semangat hingga akhir sesi wawancara. Seusai sesi wawancara siswa-siswi tersebut lalu berhamburan pulang karna jam telah menunjukkan jam 5 sore yang berarti mereka diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Terlihat beberapa siswa-siswi dijemput oleh kedua orang tua mereka. Tak lupa kami juga melakukan sesi foto dengan siswa-siswi tersebut sebagai bahan dokumentasi.

Kami sangat menghargai semangat anak-anak SDN Meruya Utara 11 PT. Meskipun mereka belajar dengan segala keterbatasan, tetapi semangat mereka setara bahkan melebihi anak-anak yang mempunyai sekolah dengan fasilitas yang lebih layak. Tentu saja ini menjadi pelajaran berharga bagi kami semua untuk menjadi bahan merefleksikan kehidupan kami selama ini yang bercukupan tetapi seringkali kami masih mengeluh dan tidak mensyukuri segala sesuatu yang kami miliki. Setelah kami selesai melakukan sesi wawancarai kami pun kembali ke ruang kepala sekolah dengan mengambil kembali berkas-berkas yang kami perlukan dari pihak SDN Meruya Utara 11 PT. tak lupa kami berfoto bersama dengan Ibu Hj. Rosnani. Lalu kami pun berpamitan dan meninggalkan sekolah tersebut dengan ditemani rintik hujan.
-------------------------------------------------------------------------------------------

Metode yang kami gunakan dengan mengumpulkan 30 siswa-siswi SDN Meruya Utara 11 PT penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) ke dalam ruang kelas, di mana kami akan melakukan sesi wawancara secara individual dengan siswa-siswi tersebut. Metode yang kami gunakan sudah cukup efekti karena kami dapat melakukan interaksi secara langsung dengan siswa-siswi tersebut. Sehingga sesi wawancara pun dapat berjalan dengan lancar, tanpa adanya pembatas di antara kami dan siswa-siswi yang masih tergolong berusia belia. Serta kami dapat mengenal lebih jauh dari siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tersebut.




-------------------------------------------------------------------------------------------
Pengukuran kinerja berdasarkan hasil survey dari narasumber:
1. Survey Eksternal
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SDN Meruya Utara 11 PT. dari pihak sekolah, dapat kita simpulkan bahwa kegiatan yang kita laksanakan adalah BAIK.
Komentar sekolah: Semua petugas yang tergabung dalam tim bekerja dengan cekatan dan baik.
 
2. Survey Internal
Seluruh anggota kelompok dapat bekerja dengan sangat baik. Datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dapat mengambil inisiatif di waktu mendesak, dan dapat berkomunikasi dengan gaya bahasa yang baik dan santun dengan warga di lingkungan SDN Meruya Utara 11 PT. dan anggota kelompok lainnya.



------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penutup

Hasil kegiatan:
a. Hasil monitoring dan evaluasi dari data Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan diinput melalui google docs.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pendataan dan validasi data penerima Kartu Jakarta Pintar di SDN Meruya Utara 11 PT, kami menemukan terdapat beberapa perbedaan dari data yang dimiliki oleh pihak dinas dengan data yang diberikan oleh sekolah. Data penerima KJP yang diberikan oleh pihak sekolah sebanyak 92 siswa, sedangkan data dari pihak dinas sebanyak 118 siswa. Sebanyak 30 data instrumen KJP siswa dari siswa-siswi yang telah kami wawancarai telah kami input seluruhnya melalui google docs yang telah disiapkan oleh pihak TFI. Kemudian dari kegiatan ini kami semakin mengetahui rencana kerja dari pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait mendukung tingkat pendidikan bagi siswa-siswi yang tidak mampu. Namun kenyataan yang kami temukan secara langsung di lapangan masih terdapat beberapa siswa-siswi yang sebenarnya tergolong tidak mampu namun tidak memperoleh fasilitas KJP dari pemerintah. Lalu, fasilitas KJP yang masih salah sasaran serta proses penerbitan kartu KJP yang tergolong dipersulit, lama, dan kurangnya sosialisasi sehingga banyak dari orang tua murid yang masih belum paham betul mekanisme penggunaan dari KJP itu sendiri.

Next to-do: Tidak ada, karena kegiatan ini bersifat sidak tanpa adanya pemberitahuan dari pihak sekolah terlebih dahulu.
Informasi jumlah peserta: 30 siswa dan siswi SDN Meruya Utara 11 PT.




TERIMA KASIH

Sabtu, 17 Oktober 2015

DATA 8355 di SMP NEGERI 206

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SMP Negeri 206 
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
 Teach For Indonesia (TFI)



Kelas: LE24
Dosen: Bu Siti Nadroh (D5684)
Waktu: Senin, 12-Oktober-2015
Pukul: 12.00-15.30
Lokasi: SMP Negeri 206, Jl. Meruya Selatan, Kembangan
PIC: Bpk. Abidin

Tim yang hadir:
Ketua: Rudy Tan (1701372293)

Anggota:
1. Anindya Subianto (1701364253)
2. Anton Leonardi (1701294341) 
3. Glorius Andrew F.D (1701337441) 
4. Kevin Triputra Uttomo (1701316235)
5. Monica Gusti (1701321922)
6. Muhamad Azka Nurfauzi (1701353880)
7. Muhammad Syarif H. (1701344711)

Tim yang tidak hadir: -

(Dari kiri atas: Glorius Andrew; Anindya Subianto; Anton Leonardi; Muhammad Syarif; Kevin Triputra; Muhamad Azka; Monica Gusti; Rudy Tan)

Pada semester 5 ini, kami memperoleh mata kuliah CB: Professional Development, dalam mata kuliah Character Development yang terakhir ini kami memperoleh banyak teori yang khusus berkaitan dengan dunia profesional yang nantinya dapat kami terapkan saat kami terjun langsung ke sebuah perusahaan untuk bekerja serta ikut berkontribusi di dalam organisasi tersebut.

Berkaitan dengan Pendataan dan Validasi realisasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan data 8355, terdapat beberapa materi dari CB: Professional Development yang dapat kami aplikasikan sepanjang melakukan  community service ini, di antaranya:
1.  Pedoman dalam melakukan pengambilan keputusan ETIS, dengan metode PEACE:
  • Problem = Kami dituntut untuk dapat mengetahui problem atau hambatan-hambatan yang kemungkinan besar dapat terjadi ketika kami melakukan pendataan dan validasi data KJP dan 8355. 
  • Emotion = Masing-masing anggota kelompok juga dituntut untuk mengendalikan emosi , meskipun lelah namun kita dituntut untuk tetap bersikap profesional dan menahan ego masing-masing. Baik di depan pihak sekolah maupun teman kelompok kami agar tidak terjadi kesalah-pahaman.
  • Analysis = Berikutnya kami melakukan analisis yang mendalam dalam menghadapi suatu masalah, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan suatu masalah dapat terjadi, dan alternatif pemecahan masalah yang dapat kita ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  • Contemplation = Setelah itu kami melakukan proses contemplation di mana pada tahap ini kami mencoba untuk mengevaluasi resiko-resiko apa saja yang akan timbul dari tindakan yang kami ambil.
  • Equilibrium = Pada tahap ini kami diharuskan untuk mengambil salah satu keputusan dari beberapa alternatif yang telah kami buat sebelumnya. Tentunya tindakan tersebut diambil dengan memperhitungkan segala kemungkinan resiko yang akan terjadi. Dan kami juga memikirkan alternatif yang kira-kira sesuai untuk mengatasi kemungkinan timbulnya kembali masalah dari keputusan yang telah kami ambil.
2. Profesionalisme
    Menurut Koehn, terdapat 5 ciri yang harus dipenuhi oleh para professional:
  • Professional adalah orang memperoleh ijin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
  • Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara yang menyebar luaskan standar atau cita-cita yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar tersebut.
  • Memiliki pengetahuan atau kecakapan "esoteric" yang tidak dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat yang lain.
  • Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan tersebut tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.
  • Secara publik di muka umum mengucapkan janji untuk memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab khusus dan tugas khusus.

Pada bagian ini kami akan menjabarkan persiapan yang dilakukan dalam melakukan kegiatan sehingga dapat terlaksanakan. Persiapan yang kami lakukan cukuplah panjang. Mulai dari proses mengikuti briefing yang diadakan oleh pihak TFI sehubungan dengan kegiatan validasi data KJP. Lalu proses pendaftaran nama kelompok serta sekolah yang ingin kami tuju. Pada bagian pendaftaran sekolah inilah yang tergolong cukup rumit dan memakan waktu lama, karena kami harus berlomba-lomba dengan mahasasiwa Binus lainnya baik dari Kampus Kemanggisan maupun Alam Sutera untuk mendapatkan sekoah yang kami inginkan. Sekurang-kurangnya kami melakukan pendaftaran sekolah hingga 3 kali, sampai sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI.

Kemudian setelah sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI. Kami langsung menuju kantor TFI di Kampus Alam Sutera yang berlokasi di lantai basement. Kami meminta surat ijin jalan langsung dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, meminta instrumen pertanyaan KJP sekolah dan siswa, meminta data penerima KJP dan 8355 dari dinas, dan mencetak seluruh berkas-berkas pendukung (e.g form validasi pendidikan, form validasi 8355, dan form evaluasi) yang diperlukan dalam melaksanakan validasi data KJP dan 8355. Setelah seluruh berkas yang diperlukan telah siap, kami mulai menyusun waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Berhubung kelompok kami terdiri dari 2 jurusan yang berbeda, yaitu Manajemen dan IBM maka sulit bagi kami untuk menemukan waktu yang cocok karena perbedaan jadwal kuliah di antara kami.

Untuk community service kali ini kami diberikan tugas oleh TFI untuk melakukan sidak, validasi serta pendataan data 8355 ke beberapa sekolah yang telah ditentukan. Untuk sekolah yang pertama kami ditempatkan di SMP Negeri 206 yang berlokasi Jalan Meruya Selatan, Kembangan. Sesuai dengan hari yang telah kami tentukan sebelumnya, pada hari Senin, 12 Oktober 2015. Pada jam 12.00 siang seusai kegiatan perkuliahan, kami berkumpul di Apartemen Silkwood yang berloksai di seberang Binus ALC. Tidak lama kemudian kami mulai menuju ke SMP Negeri 206 menggunakan kendaraan dari salah satu teman kelompok kami. Tidak sulit untuk menemukan sekolah ini karena lokasinya berada tidak jauh dari pusat keramaian ditambah dengan bantuan dari aplikasi maps yang kami gunakan.

Sesampainya di SMP Negeri 206, kami bertemu dengan Bpk. Abidin selaku Wakil Kepala Sekolah di SMP Negeri 206. Kami menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami di hari itu. Tak lama kemudian kami dibantu oleh beliau untuk mengisi berkas-berkas KJP Sekolah, Validasi Pendidikan yang perlu diisi oleh pihak sekolah. Kebetulan saat itu waktu menjelang jam pulang sekolah. Jadi kami meminta bantuan beliau untuk memanggil secara acak 30 siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP Negeri 206. Siswa-siswi tersebut dikumpulkan di ruangan kelas yang telah kosong karena kegiatan belajar-mengajar telah usai. Untuk mempersingkat waktu kami langsung melakukan sesi wawancara dengan siswa-siswi tersebut, hanya butuh waktu 30 menit sesi wawancara pun usai. Kami pun melakukan dokumentasi dan mengucapkan terima kasih kepada siswa-siswi SMP Negeri 206 atas kerja samanya. Kemudian kami langsung menuju kembali ke ruang Kepala Sekolah karena beliau harus meninggalkan sekolah lebih cepat dari biasanya dikarenakan beliau memiliki aktivitas lain di luar sekolah. Kebetulan pada saat itu pihak sekolah belum memperbaharui data 8355 siswa-siswi yang bersekolah di SMP Neggeri 206, sehingga pihak sekolah belum dapat memberikan data 8355 tersebut ke kami. Sehingga kami pun harus menunggu kurang lebih 2 minggu agar pihak sekolah dapat mengirimkan data 8355 terbaru tersebut melalui email ketua kelompok kami. Setelah seluruh berkas tambahan yang kami perlukan diberikan, dan berkas-berkas dari kami telah diisi dan ditandatangani oleh  beliau kami pun mengucapkan banyak terima kasih dan pamit untuk meninggalkan sekolah tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Metode yang kami gunakan dengan meminjam kelas belajar untuk mengumpulkan 30 siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP Negeri 206. Metode tersebut sudah cukup efektif karena kami dapat melakukan interaksi secara langsung dengan siswa-siswi tersebut. Sehingga sesi wawancara pun dapat berjalan dengan lancar, tanpa adanya pembatas antara kami dan siswa-siswi serta kami dapat mengenal lebih jauh dari siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tersebut.



--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengukuran kinerja berdasarkan hasil survey dari narasumber:
1. Survey Eksternal
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP Negeri 206 dari pihak sekolah, dapat kita simpulkan bahwa kegiatan yang kita laksanakan adalah BAIK.
Saran dari pihak sekolah: Sebelum datang harus dikoordinasikan terlebih dahulu dan datang lebih pagi.

2. Survey Internal
Seluruh anggota kelompok dapat bekerja dengan sangat baik. Datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dapat mengambil inisiatif di waktu mendesak, dan dapat berkomunikasi dengan gaya bahasa yang baik dan santun dengan warga di lingkungan SMP Negeri 206 dan anggota kelompok lainnya.




--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penutup

Hasil kegiatan:
a. Hasil monitoring dan evaluasi dari data Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan data 8355 telah diinput melalui google docs.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pendataan dan validasi data penerima Kartu Jakarta Pintar di SMP Negeri 206, kami menemukan terdapat beberapa perbedaan dari data yang dimiliki oleh pihak dinas dengan data yang diberikan oleh sekolah. Data penerima KJP yang diberikan oleh pihak sekolah sebanyak 62 siswa, sedangkan data dari pihak dinas sebanyak 72 siswa. Sebanyak 30 data instrumen KJP siswa dari siswa-siswi yang telah kami wawancarai telah kami input seluruhnya melalui google docs yang telah disiapkan oleh pihak TFI. Khusus untuk validasi data 8355 di SMP Negeri 206, tidak ditemukan adanya perbedaan antara data milik sekolah dengan data dari dinas. Sehingga kami tidak melakukan penginputan data ke google docs. Kemudian dari kegiatan ini kami semakin mengetahui rencana kerja dari pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait mendukung tingkat pendidikan bagi siswa-siswi yang tidak mampu. Namun kenyataan yang kami temukan secara langsung di lapangan masih terdapat beberapa siswa-siswi yang sebenarnya tergolong tidak mampu namun tidak memperoleh fasilitas KJP dari pemerintah. Lalu, fasilitas KJP yang masih salah sasaran serta proses penerbitan kartu KJP yang tergolong dipersulit, lama, dan kurangnya sosialisasi sehingga banyak dari orang tua murid yang masih belum paham betul mekanisme penggunaan dari KJP itu sendiri.

Next to-do: Tidak ada, karena kegiatan ini bersifat sidak tanpa adanya pemberitahuan dari pihak sekolah terlebih dahulu.
Informasi jumlah peserta: 30 siswa dan siswi SMP Negeri 206








TERIMA KASIH

Kamis, 15 Oktober 2015

KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) di SMP NEGERI 206

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMP Negeri 206 
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
 Teach For Indonesia (TFI)




Kelas: LE24
Dosen: Bu Siti Nadroh (D5684)
Waktu: Senin, 12-Oktober-2015
Pukul: 12.00-15.30
Lokasi: SMP Negeri 206, Jl. Meruya Selatan, Kembangan
PIC: Bpk. Abidin

Tim yang hadir:
Ketua: Rudy Tan (1701372293)

Anggota:
1. Anindya Subianto (1701364253)
2. Anton Leonardi (1701294341) 
3. Glorius Andrew F.D (1701337441) 
4. Kevin Triputra Uttomo (1701316235)
5. Monica Gusti (1701321922)
6. Muhamad Azka Nurfauzi (1701353880)
7. Muhammad Syarif H. (1701344711)

Tim yang tidak hadir: -

(Dari kiri atas: Glorius Andrew; Anindya Subianto; Anton Leonardi; Muhammad Syarif; Kevin Triputra; Muhamad Azka; Monica Gusti; Rudy Tan)

Pada semester 5 ini, kami memperoleh mata kuliah CB: Professional Development, dalam mata kuliah Character Development yang terakhir ini kami memperoleh banyak teori yang khusus berkaitan dengan dunia profesional yang nantinya dapat kami terapkan saat kami terjun langsung ke sebuah perusahaan untuk bekerja serta ikut berkontribusi di dalam organisasi tersebut.

Berkaitan dengan Pendataan dan Validasi realisasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan data 8355, terdapat beberapa materi dari CB: Professional Development yang dapat kami aplikasikan sepanjang melakukan  community service ini, di antaranya:
1.  Pedoman dalam melakukan pengambilan keputusan ETIS, dengan metode PEACE:
  • Problem = Kami dituntut untuk dapat mengetahui problem atau hambatan-hambatan yang kemungkinan besar dapat terjadi ketika kami melakukan pendataan dan validasi data KJP dan 8355. 
  • Emotion = Masing-masing anggota kelompok juga dituntut untuk mengendalikan emosi , meskipun lelah namun kita dituntut untuk tetap bersikap profesional dan menahan ego masing-masing. Baik di depan pihak sekolah maupun teman kelompok kami agar tidak terjadi kesalah-pahaman.
  • Analysis = Berikutnya kami melakukan analisis yang mendalam dalam menghadapi suatu masalah, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan suatu masalah dapat terjadi, dan alternatif pemecahan masalah yang dapat kita ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  • Contemplation = Setelah itu kami melakukan proses contemplation di mana pada tahap ini kami mencoba untuk mengevaluasi resiko-resiko apa saja yang akan timbul dari tindakan yang kami ambil.
  • Equilibrium = Pada tahap ini kami diharuskan untuk mengambil salah satu keputusan dari beberapa alternatif yang telah kami buat sebelumnya. Tentunya tindakan tersebut diambil dengan memperhitungkan segala kemungkinan resiko yang akan terjadi. Dan kami juga memikirkan alternatif yang kira-kira sesuai untuk mengatasi kemungkinan timbulnya kembali masalah dari keputusan yang telah kami ambil.
2. Profesionalisme
    Menurut Koehn, terdapat 5 ciri yang harus dipenuhi oleh para professional:
  • Professional adalah orang memperoleh ijin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
  • Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara yang menyebar luaskan standar atau cita-cita yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar tersebut.
  • Memiliki pengetahuan atau kecakapan "esoteric" yang tidak dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat yang lain.
  • Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan tersebut tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.
  • Secara publik di muka umum mengucapkan janji untuk memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab khusus dan tugas khusus.

Pada bagian ini kami akan menjabarkan persiapan yang dilakukan dalam melakukan kegiatan sehingga dapat terlaksanakan. Persiapan yang kami lakukan cukuplah panjang. Mulai dari proses mengikuti briefing yang diadakan oleh pihak TFI sehubungan dengan kegiatan validasi data KJP. Lalu proses pendaftaran nama kelompok serta sekolah yang ingin kami tuju. Pada bagian pendaftaran sekolah inilah yang tergolong cukup rumit dan memakan waktu lama, karena kami harus berlomba-lomba dengan mahasasiwa Binus lainnya baik dari Kampus Kemanggisan maupun Alam Sutera untuk mendapatkan sekoah yang kami inginkan. Sekurang-kurangnya kami melakukan pendaftaran sekolah hingga 3 kali, sampai sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI.

Kemudian setelah sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI. Kami langsung menuju kantor TFI di Kampus Alam Sutera yang berlokasi di lantai basement. Kami meminta surat ijin jalan langsung dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, meminta instrumen pertanyaan KJP sekolah dan siswa, meminta data penerima KJP dan 8355 dari dinas, dan mencetak seluruh berkas-berkas pendukung (e.g form validasi pendidikan, form validasi 8355, dan form evaluasi) yang diperlukan dalam melaksanakan validasi data KJP dan 8355. Setelah seluruh berkas yang diperlukan telah siap, kami mulai menyusun waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Berhubung kelompok kami terdiri dari 2 jurusan yang berbeda, yaitu Manajemen dan IBM maka sulit bagi kami untuk menemukan waktu yang cocok karena perbedaan jadwal kuliah di antara kami.

Untuk community service kali ini kami diberikan tugas oleh TFI untuk melakukan sidak, validasi serta pendataan KJP (Kartu Jakarta Pintar) ke beberapa sekolah yang telah ditentukan. Untuk sekolah yang pertama kami ditempatkan di SMP Negeri 206 yang berlokasi Jalan Meruya Selatan, Kembangan. Sesuai dengan hari yang telah kami tentukan sebelumnya, pada hari Senin, 12 Oktober 2015. Pada jam 12.00 siang seusai kegiatan perkuliahan, kami berkumpul di Apartemen Silkwood yang berloksai di seberang Binus ALC. Tidak lama kemudian kami mulai menuju ke SMP Negeri 206 menggunakan kendaraan dari salah satu teman kelompok kami. Tidak sulit untuk menemukan sekolah ini karena lokasinya berada tidak jauh dari pusat keramaian ditambah dengan bantuan dari aplikasi maps yang kami gunakan.

Sesampainya di SMP Negeri 206, kami bertemu dengan Bpk. Abidin selaku Wakil Kepala Sekolah di SMP Negeri 206. Kami menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami di hari itu. Tak lama kemudian kami dibantu oleh beliau untuk mengisi berkas-berkas KJP Sekolah, Validasi Pendidikan yang perlu diisi oleh pihak sekolah. Kebetulan saat itu waktu menjelang jam pulang sekolah. Jadi kami meminta bantuan beliau untuk memanggil secara acak 30 siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP Negeri 206. Siswa-siswi tersebut dikumpulkan di ruangan kelas yang telah kosong karena kegiatan belajar-mengajar telah usai. Untuk mempersingkat waktu kami langsung melakukan sesi wawancara dengan siswa-siswi tersebut, hanya butuh waktu 30 menit sesi wawancara pun usai. Kami pun melakukan dokumentasi dan mengucapkan terima kasih kepada siswa-siswi SMP Negeri 206 atas kerja samanya. Kemudian kami langsung menuju kembali ke ruang Kepala Sekolah karena beliau harus meninggalkan sekolah lebih cepat dari biasanya dikarenakan beliau memiliki aktivitas lain di luar sekolah. Setelah seluruh berkas tambahan yang kami perlukan diberikan, dan berkas-berkas dari kami telah diisi dan ditandatangani oleh  beliau kami pun mengucapkan banyak terima kasih dan pamit untuk meninggalkan sekolah tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Metode yang kami gunakan dengan meminjam kelas belajar untuk mengumpulkan 30 siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP Negeri 206. Metode tersebut sudah cukup efektif karena kami dapat melakukan interaksi secara langsung dengan siswa-siswi tersebut. Sehingga sesi wawancara pun dapat berjalan dengan lancar, tanpa adanya pembatas antara kami dan siswa-siswi serta kami dapat mengenal lebih jauh dari siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tersebut.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengukuran kinerja berdasarkan hasil survey dari narasumber:
1. Survey Eksternal
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP Negeri 206 dari pihak sekolah, dapat kita simpulkan bahwa kegiatan yang kita laksanakan adalah BAIK.
Saran dari pihak sekolah: Sebelum datang harus dikoordinasikan terlebih dahulu dan datang lebih pagi.

2. Survey Internal
Seluruh anggota kelompok dapat bekerja dengan sangat baik. Datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dapat mengambil inisiatif di waktu mendesak, dan dapat berkomunikasi dengan gaya bahasa yang baik dan santun dengan warga di lingkungan SMP Negeri 206 dan anggota kelompok lainnya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Penutup

Hasil kegiatan:
a. Hasil monitoring dan evaluasi dari data Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan data 8355 telah diinput melalui google docs.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pendataan dan validasi data penerima Kartu Jakarta Pintar di SMP Negeri 206, kami menemukan terdapat beberapa perbedaan dari data yang dimiliki oleh pihak dinas dengan data yang diberikan oleh sekolah. Data penerima KJP yang diberikan oleh pihak sekolah sebanyak 62 siswa, sedangkan data dari pihak dinas sebanyak 72 siswa. Sebanyak 30 data instrumen KJP siswa dari siswa-siswi yang telah kami wawancarai telah kami input seluruhnya melalui google docs yang telah disiapkan oleh pihak TFI. Kemudian dari kegiatan ini kami semakin mengetahui rencana kerja dari pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait mendukung tingkat pendidikan bagi siswa-siswi yang tidak mampu. Namun kenyataan yang kami temukan secara langsung di lapangan masih terdapat beberapa siswa-siswi yang sebenarnya tergolong tidak mampu namun tidak memperoleh fasilitas KJP dari pemerintah. Lalu, fasilitas KJP yang masih salah sasaran serta proses penerbitan kartu KJP yang tergolong dipersulit, lama, dan kurangnya sosialisasi sehingga banyak dari orang tua murid yang masih belum paham betul mekanisme penggunaan dari KJP itu sendiri.

Next to-do: Tidak ada, karena kegiatan ini bersifat sidak tanpa adanya pemberitahuan dari pihak sekolah terlebih dahulu.
Informasi jumlah peserta: 30 siswa dan siswi SMP Negeri 206





TERIMA KASIH