Jumat, 23 Oktober 2015

DATA 8355 di SDN MERUYA UTARA 11 PT.

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SDN Meruya Utara 11 PT.
dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama
 Teach For Indonesia (TFI)




Kelas: LE24
Dosen: Bu Siti Nadroh (D5684)
Waktu: Senin, 19-Oktober-2015
Pukul: 15.30-18.00
Lokasi: SDN Meruya Utara 11 PT. Jl. Meruya Utara RT.004/04, Kembangan
PIC: Ibu Hj. Rosnani, S.Pd, M.M

Tim yang hadir:
Ketua: Rudy Tan (1701372293)

Anggota:
1. Anindya Subianto (1701364253)
2. Anton Leonardi (1701294341) 
3. Glorius Andrew F.D (1701337441) 
4. Kevin Triputra Uttomo (1701316235)
5. Monica Gusti (1701321922)
6. Muhamad Azka Nurfauzi (1701353880)
7. Muhammad Syarif H. (1701344711)

Tim yang tidak hadir: -

(Dari kiri atas: Glorius Andrew; Anindya Subianto; Anton Leonardi; Muhammad Syarif; Kevin Triputra; Muhamad Azka; Monica Gusti; Rudy Tan)

Pada semester 5 ini, kami memperoleh mata kuliah CB: Professional Development, dalam mata kuliah Character Development yang terakhir ini kami memperoleh banyak teori yang khusus berkaitan dengan dunia profesional yang nantinya dapat kami terapkan saat kami terjun langsung ke sebuah perusahaan untuk bekerja serta ikut berkontribusi di dalam organisasi tersebut.

Berkaitan dengan Pendataan dan Validasi realisasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan data 8355, terdapat beberapa materi dari CB: Professional Development yang dapat kami aplikasikan sepanjang melakukan  community service ini, di antaranya:
1.  Pedoman dalam melakukan pengambilan keputusan ETIS, dengan metode PEACE:
  • Problem = Kami dituntut untuk dapat mengetahui problem atau hambatan-hambatan yang kemungkinan besar dapat terjadi ketika kami melakukan pendataan dan validasi data KJP dan 8355. 
  • Emotion = Masing-masing anggota kelompok juga dituntut untuk mengendalikan emosi , meskipun lelah namun kita dituntut untuk tetap bersikap profesional dan menahan ego masing-masing. Baik di depan pihak sekolah maupun teman kelompok kami agar tidak terjadi kesalah-pahaman.
  • Analysis = Berikutnya kami melakukan analisis yang mendalam dalam menghadapi suatu masalah, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan suatu masalah dapat terjadi, dan alternatif pemecahan masalah yang dapat kita ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  • Contemplation = Setelah itu kami melakukan proses contemplation di mana pada tahap ini kami mencoba untuk mengevaluasi resiko-resiko apa saja yang akan timbul dari tindakan yang kami ambil.
  • Equilibrium = Pada tahap ini kami diharuskan untuk mengambil salah satu keputusan dari beberapa alternatif yang telah kami buat sebelumnya. Tentunya tindakan tersebut diambil dengan memperhitungkan segala kemungkinan resiko yang akan terjadi. Dan kami juga memikirkan alternatif yang kira-kira sesuai untuk mengatasi kemungkinan timbulnya kembali masalah dari keputusan yang telah kami ambil.
2. Profesionalisme
    Menurut Koehn, terdapat 5 ciri yang harus dipenuhi oleh para professional:
  • Professional adalah orang memperoleh ijin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu.
  • Menjadi anggota organisasi pelaku-pelaku yang sama-sama mempunyai hak suara yang menyebar luaskan standar atau cita-cita yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar tersebut.
  • Memiliki pengetahuan atau kecakapan "esoteric" yang tidak dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat yang lain.
  • Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan mereka, dan pekerjaan tersebut tidak amat dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.
  • Secara publik di muka umum mengucapkan janji untuk memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan dan akibatnya mempunyai tanggung jawab khusus dan tugas khusus.

Pada bagian ini kami akan menjabarkan persiapan yang dilakukan dalam melakukan kegiatan sehingga dapat terlaksanakan. Persiapan yang kami lakukan cukuplah panjang. Mulai dari proses mengikuti briefing yang diadakan oleh pihak TFI sehubungan dengan kegiatan validasi data KJP. Lalu proses pendaftaran nama kelompok serta sekolah yang ingin kami tuju. Pada bagian pendaftaran sekolah inilah yang tergolong cukup rumit dan memakan waktu lama, karena kami harus berlomba-lomba dengan mahasasiwa Binus lainnya baik dari Kampus Kemanggisan maupun Alam Sutera untuk mendapatkan sekoah yang kami inginkan. Sekurang-kurangnya kami melakukan pendaftaran sekolah hingga 3 kali, sampai sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI.

Kemudian setelah sekolah yang kami inginkan disetujui oleh pihak TFI. Kami langsung menuju kantor TFI di Kampus Alam Sutera yang berlokasi di lantai basement. Kami meminta surat ijin jalan langsung dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, meminta instrumen pertanyaan KJP sekolah dan siswa, meminta data penerima KJP dan 8355 dari dinas, dan mencetak seluruh berkas-berkas pendukung (e.g form validasi pendidikan, form validasi 8355, dan form evaluasi) yang diperlukan dalam melaksanakan validasi data KJP dan 8355. Setelah seluruh berkas yang diperlukan telah siap, kami mulai menyusun waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Berhubung kelompok kami terdiri dari 2 jurusan yang berbeda, yaitu Manajemen dan IBM maka sulit bagi kami untuk menemukan waktu yang cocok karena perbedaan jadwal kuliah di antara kami.

Pada hari yang telah kami tentukan sebelumnya, kami memulai kegiatan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan 8355 yang kedua. Tujuan sekolah kami berikutnya yaitu SDN Meruya Utara 11 Petang. Seperti biasa kami berangkat dari kampus pada pukul 14.00. Pada kegiatan kali ini kami berangkat cukup siang dikarenakan sekolah yang akan kami kunjungi adalah sekolah Petang, di mana kegiatan belajar dan mengajar dimulai dari pukul 12.00 hingga 17.00. Kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum bernagkat ke SDN Meruya Utara 11 PT. Seusai makan siang kami pun melanjutkan perjalanan kami. Berbekal dengan bantuan google maps akhirnya kami pun dapat menemukan lokasi SDN Meruya Utara 11 PT. yang ternyata jaraknya cukup dekat dengan SMP Negeri 206 yang kami kunjungi minggu lalu.

Kesan yang pertama kali muncul ketika kami mengunjungi sekolah dasar tersebut, cukup miris. Dikarenakan fasilitas sekolah yang sebenarnya kurang layak untuk proses belajar-mengajar. Tetapi perasaan tersebut mendadak hilang ketika kami mendapat sambutan dari anak-anak yang sedang mengikuti pelajaran olahraga. Mereka bertanya kepada kami "Kakak ingin bertemu dengan siapa?" Lalu kami menjawab "Kakak ingin bertemu dengan Kepala Sekolah, ruangannya di mana ya?" Dengan sigap mereka pun menunjukan kami lokasi ruang Kepala Sekolah yang terletak di ujung lorong sekolah tersebut. Lalu kami pun bertemu dengan Ibu Hj. Rosnani, S.Pd, M.M selaku Kepala Sekolah di SDN Meruya Utara 11 PT.



Segeralah kami pun menyampaikan maksud kedatangan kami untuk melakukan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta PIntar (KJP) dan 8355 di sekolah tersebut. Kami pun meminta tolong pada pihak sekolah untuk mengumpulkan sebanyak 30 siswa-siswi secara acak ke dalam ruang kelas. Kebetulan pada waktu itu siswa-siswi sedang melakukan upacara benera sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing. Kemudian kami pun dibimbing untuk melakukan sesi wawancara di dalam kelas oleh salah satu wali kelas sekolah tersebut. Anak-anak yang terdiri dari berbagai tingkatan kelas telah berkumpul dan terlihat cukup antusias dalam menjawab setiap pertanyaan yang akan kami berikan. Meskipun ada beberapa dari mereka yang tampak bingung dengan pertanyaan yang kami ajukan, namun mereka tetap semangat hingga akhir sesi wawancara. Seusai sesi wawancara siswa-siswi tersebut lalu berhamburan pulang karna jam telah menunjukkan jam 5 sore yang berarti mereka diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Terlihat beberapa siswa-siswi dijemput oleh kedua orang tua mereka. Tak lupa kami juga melakukan sesi foto dengan siswa-siswi tersebut sebagai bahan dokumentasi.


Kami sangat menghargai semangat anak-anak SDN Meruya Utara 11 PT. Meskipun mereka belajar dengan segala keterbatasan, tetapi semangat mereka setara bahkan melebihi anak-anak yang mempunyai sekolah dengan fasilitas yang lebih layak. Tentu saja ini menjadi pelajaran berharga bagi kami semua untuk menjadi bahan merefleksikan kehidupan kami selama ini yang bercukupan tetapi seringkali kami masih mengeluh dan tidak mensyukuri segala sesuatu yang kami miliki. Setelah kami selesai melakukan sesi wawancarai kami pun kembali ke ruang kepala sekolah dengan mengambil kembali berkas-berkas yang kami perlukan dari pihak SDN Meruya Utara 11 PT. tak lupa kami berfoto bersama dengan Ibu Hj. Rosnani. Lalu kami pun berpamitan dan meninggalkan sekolah tersebut dengan ditemani rintik hujan.
-------------------------------------------------------------------------------------------

Metode yang kami gunakan dengan mengumpulkan 30 siswa-siswi SDN Meruya Utara 11 PT penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) ke dalam ruang kelas, di mana kami akan melakukan sesi wawancara secara individual dengan siswa-siswi tersebut. Metode yang kami gunakan sudah cukup efekti karena kami dapat melakukan interaksi secara langsung dengan siswa-siswi tersebut. Sehingga sesi wawancara pun dapat berjalan dengan lancar, tanpa adanya pembatas di antara kami dan siswa-siswi yang masih tergolong berusia belia. Serta kami dapat mengenal lebih jauh dari siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tersebut.




------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengukuran kinerja berdasarkan hasil survey dari narasumber:
1. Survey Eksternal
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pendataan dan validasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SDN Meruya Utara 11 PT. dari pihak sekolah, dapat kita simpulkan bahwa kegiatan yang kita laksanakan adalah BAIK.
Komentar sekolah: Semua petugas yang tergabung dalam tim bekerja dengan cekatan dan baik.

2. Survey Internal
Seluruh anggota kelompok dapat bekerja dengan sangat baik. Datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dapat mengambil inisiatif di waktu mendesak, dan dapat berkomunikasi dengan gaya bahasa yang baik dan santun dengan warga di lingkungan SDN Meruya Utara 11 PT. dan anggota kelompok lainnya.



--------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Penutup

Hasil kegiatan:
a. Hasil monitoring dan evaluasi dari data 8355 telah diinput melalui google docs.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pendataan dan validasi data penerima Kartu Jakarta Pintar di SDN Meruya Utara 11 PT, kami menemukan terdapat beberapa perbedaan dari data yang dimiliki oleh pihak dinas dengan data yang diberikan oleh sekolah. Data penerima KJP yang diberikan oleh pihak sekolah sebanyak 92 siswa, sedangkan data dari pihak dinas sebanyak 118 siswa. Sebanyak 30 data instrumen KJP siswa dari siswa-siswi yang telah kami wawancarai telah kami input seluruhnya melalui google docs yang telah disiapkan oleh pihak TFI. Khusus untuk validasi data 8355, terdapat perbedaan data yang signifikan antara data dari dinas dengan data dari pihak sekolah. Sebanyak 64 murid belum terdaftar di sistem milik dinas sehingga kami perlu menginput seluruh siswa-siswi tersebut ke dalam google docs. Kemudian dari kegiatan ini kami semakin mengetahui rencana kerja dari pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait mendukung tingkat pendidikan bagi siswa-siswi yang tidak mampu. Namun kenyataan yang kami temukan secara langsung di lapangan masih terdapat beberapa siswa-siswi yang sebenarnya tergolong tidak mampu namun tidak memperoleh fasilitas KJP dari pemerintah. Lalu, fasilitas KJP yang masih salah sasaran serta proses penerbitan kartu KJP yang tergolong dipersulit, lama, dan kurangnya sosialisasi sehingga banyak dari orang tua murid yang masih belum paham betul mekanisme penggunaan dari KJP itu sendiri.

Next to-do: Tidak ada, karena kegiatan ini bersifat sidak tanpa adanya pemberitahuan dari pihak sekolah terlebih dahulu.
Informasi jumlah peserta: 30 siswa dan siswi SDN Meruya Utara 11 PT.





                                                          TERIMA KASIH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar